Senin, 02 Maret 2015

Terobosan Telkomsel Buka GraPARI di Mekah Dinilai Strategis

Mekah - Pembukaan GraPARI oleh Telkomsel di Kota Suci Mekah dinilai strategis. Pemerintah Indonesia dan pengusaha Arab Saudi menyambut baik terobosan anak usaha perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu. Apalagi Telkomsel merupakan operator seluler Indonesia yang pertama kali membuka layanan di Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia melalui Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kemenkominfo M. Budi Setiawan sangat mendukung upaya Telkomsel sebagai operator pertama yang membuka layanan di Arab Saudi‎. Dia berharap pembukaan GraPari Mekah bisa memperkuat akses layanan operator nasional bagi pengguna di negeri itu.

"Diharapkan pembukaan GraPARI ini akan mendorong Telkomsel memberikan layanan lebih baik bagi jamaah umrah maupun haji di Indonesia, selain terhadap orang Indonesia yang bekerja di Arab Saudi," kata Budi saat menyaksikan pembukaan GraPARI Mekah di Gedung Abraj Albayt Mall lantai P3 yang berada di pinggir halaman Masjidil Haram, Minggu (1/3/2015).

Sementara itu, CEO Al-Amma Group Farouq Kurashi yang juga hadir dalam peresmian ini juga menyambut baik upaya Telkomsel ini. Dia berharap Telkomsel segera membuka gerai Grapari lainnya di Arab Saudi mengingat komunitas masyarakat Indonesia di Tanah Suci hampir mencapai 7 juta orang.

Farouq mengatakan perusahaannya selama ini telah bermitra dengan Telkom Internasional (Telin) sejak dua tahun lalu. Pihaknya juga dilibatkan dalam peningkatan layanan Telkomsel di luar negeri.

Dia melihat langkah Telkomsel di Arab Saudi sungguh strategis. "Kerja sama ini akan bisa membuat kerjasama Indonesia dan Arab Saudi meningkat. Bahkan, nanti ke depan akan bisa berkembang menjadi kerjasama yang lebih luas, termasuk kerjasama dalam bidang lain, seperti pariwisata," ujar Syaikh yang mantan Kolonel Angkatan Udara Arab Saudi ini.

Peresmian GraPARI ini dilakukan Direktur Utama Telkomsel Ririek Ardiansyah dan Direktur Sales Telkomsel Masud Khamid. Peresmiandisaksikan oleh Muhammad Budi Setiawan mewakili pemerintah, Syaikh Farouq Kurashi, Ketua Baznas KH Didin Hafiduddin, dan Konjen RI Jeddah Dharmakirty Syailendara Putra. ‎‎‎Peresmian dilakukan dengan menggunting pita dan memotong nasi tumpeng oleh Ririek

Senin, 16 Februari 2015

Hidupkan Pariwisata, Papua Fokus Akses Jalan

BANYAK kendala dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia, salah satunya akses jalan. Hal ini menjadi problema utama di Papua.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono mengaku bila salah satu provinsi di Indonesia Timur ini memang masih memiliki hambatan demi mengembangkan pariwisata. Akses jalan yang dimiliki pun masih minim.

"Salah satu kendala yang ada di Papua adalah akses jalan, kita memahami bila faktor harga menjadi pemicu persoalan hambatnya pembuatan jalan di Papua. Padahal akses jalan merupakan salah satu pembangkit pariwisata di Indonesia," jelasnya seperti dalam release yang diterima Okezone, Senin (16/2/2015).
Dirinya menyebutkan bakal ada akses jalan yang akan dibuka sehingga kemudahan dalam berwisata di Papua jadi lebih baik.

"Kami akan memanfaatkan jalur Timika menuju Glasberg begitu pula sebaliknya, cara ini merupakan cara terbaik dalam mengembangkan akses jalan di Papua," paparnya.

Dengan membuka akses jalan di Papua, maka wilayah Indonesia Timur ini akan memiliki kemudahan untuk akses ke Pelabuhan maupun menuju Bandara dengan lebih cepat.

"Kita punya Trans Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan, masa nggak ada Trans Papua. Kami akan bekerjasama dengan Kemenhub dan Kemenpar," tutupnya.